2 Cara Jitu Menyelesaikan Masalah Rumah Tangga


Masalah keluarga itu biasanya seputar 3 hal ini: cinta, harta dan keturunan. Rasanya, semua keluarga sudah pernah menghadapinya, mungkin hampir semua keluarga merasakannya. Ada yang bercerai karena kurang kemesraan setelah melihat suaminya berduaan dengan wanita lain. Ada yang pisah ranjang, ribut, karena sang suami tidak menggotong cukup uang ke rumah. Ada yang menjadikan peralatan rumah tangganya beterbangan hanya karena anaknya malas belajar dan suka main di luar. Tiga hal di atas adalah biang keladi.

Bagaimna cara mengatasi semua masalah keluarga dengan jitu?

Cara terbaik ketika menghadapi masalah keluarga adalah dengan sikap yang wajar dan komunikasi yang baik. Jernihkan pikiran, pahami masalahnya; utamakan cinta, komunikasikan dengan baik; maka kita akan jadi orang yang bijaksana.

1. Sikap yang Wajar

Kunci tiap masalah bukanlah pada masalah itu sendiri. Tapi terletak pada bagaimana kita menyikapinya. Salah sikap, kita malah akan memperumit masalah bukannya menyelesaikannya. Masalah kecil kita anggap besar; yang sepele kita anggap serius; yang mudah kita sangka susah. Bila demikian, keluarga anda bisa cepat bubar bila kita pikiran kita tidak jernih.

Sebenarnya masalah-masalah yang dihadapi keluarga kita juga sudah pernah dialami dan bahkan telah pernah diselesaikan oleh ribuan bahkan jutaan keluarga sebelum kita. Logikanya, bila sudah ada dua, tiga, sepuluh, seratus, seribu bahkan sejuta orang telah menyelesaikan masalah yang sama, tentu kita juga bisa mengatasinya.

Langkah yang bijak bagi kita bila merasa yakin, bahwa masalah apapun yang kita hadapi, dengan sikap yang wajar. Apalagi banyak senior di sekitar kita, kita bisa mendiskusikan masalah keluarga kepada mereka. Kita punya orang tua, atau orang tua teman kita atau para senior di sekitar kita yang tentu punya segudang pengalaman seputar keluarga.

2. Komunikasi yang Baik

Menurut saya hampir tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik. Berkomunikasi adalah upaya untuk menyingkap tabir. Biasanya, ketidak tahuan akan membuat orang salah kaprah, akhirnya buruk sangka dan bercekcok. Kita sangka A, kenyataannya B; yang tampak duri, ternyata isinya nikmat sekali; yang terlihat negatif, kenyataannya baik untuk kita.

Dengan komunikasi kepala dingin dan sikap yang wajar, kita akan segera menyingkap inti masalanya. Perilaku negatif pasangan kita bisa jadi karena salah kita. Bisa jadi juga memang salah suami, tapi karena godaan yang kuat dari luar, dia terseret arus negatif. Dekatkan jarak dengan pasangan, beradalah di pelukannya, komunikasikan isi hati.

Dengan komunikasi yang baik biasanya kita akan dibawa pada satu kesimpulan bahwa tidak ada satu orang yang salah dalam keluarga, yang ada adalah kesalahan bersama. Tidak ada salah suami, tidak ada salah istri yang adalah masalah keluarga.

Dengan mengetahui bahwa salah keluarga adalah bersama maka akan muncul kesadaran untuk mengalah dan meminta maaf kepada pasagan kita. Bila ada satu saja yang rela berlutut minta maaf, biasanya yang satunya lagi akan turut serta bersimpuh melakukan hal sama. Ini bisa kita ibaratkan seperti magnet yang memiliki sisi positif dan negatif yang saling tarik menarik. Bila positif dihadapkan kepada negatif, makan akan muncul daya tarik untuk menyatu.

Sebenarnya tidak perlu menjadi jenius untuk menyelesaikan masalah keluarga. Sebab masalah keluarga itu sederhana, yang rumit itu adalah cara kita menanganinya.

Lindungi Pernikahan Anda: Jaga Batas Dengan Lawan Jenis

Kita, wanita Indonesia, masih sering kurang awas menjaga pernikahan kita. Kita sering menempatkannya terpapar di ruang terbuka, di tempat berbahaya, di tepi jurang. Pasalnya kita kurang menjaga jarak dengan lawan jenis.

Mungkin kata-kata manis seperti berikut ini sering terlontar dari mulut kita, "Saya tidak mengkhianati suami saya, toh saya dan lelaki ini hanya teman biasa." atau kata-kata ini, "Kalau menggoda sedikit saja, kan, tidak berbahaya." atau, "Saya bisa menjaga diri, aman." atau, "Dia lelaki baik-baik, kok. Saya tahu dia soleh."

3 Keuntungan Membantu Keluarga Orang Lain Untuk Kebaikan Keluarga Anda

Sebenarnya banyak wanita di sekitar kita yang membutuhkan kita. Apakah itu teman atau keluarga atau tetangga atau rekan kerja. Kita perlu memperhatikan mereka, mendukung mereka dalam menggapai keluarga bahagia.

Kita tidak harus menjadi baik dulu untuk membantu dan memotivasi orang lain. Kita tidak harus menjadi trainer atau motivator dulu untuk memotivasi orang lain. Kita cukup menjadi diri kita apa adanya.

5 Kebiasaan yang Harus Dipupuk Keluarga Sakinah

Keluarga sakinah tidak datang begitu saja. Ia perlu diusahakan sejak awal pernikahan. Beberapa saat setelah ijab kabul, anda sudah harus memikirkan cara mewujudkan pernikahan yang langgeng. Tidak semua orang sukses mewujudkannya, apalagi bagi pasangan muda yang harus banyak melakukan penyesuaian dengan pasangan dan lingkungan baru mereka.

Berikut ini adalah 5 Kebiasaan yang Harus Dipupuk Pengantin Baru dalam mewujudkan keluarga sakinah yang diidamkan.

Suami Anda Tidak Salah, Dia Sedang Belajar

Kita akan jarang menemukan keluarga yang bebas konflik. Sebagian besar konflik itu banyak dimulai oleh pihak suami. Itu wajar, karena mereka memang "kuat" memegang kuasa.

Namun melimpahkan semua kesalahan kepada mereka juga tidak adil. Sebab konflik jarang sekali terjadi bila sendiri. Ia diawali ketika dua atau lebih orang berinteraksi.

5 Hal yang Dapat Menghambat Perkembangan Anda Sebagai Istri

Ada 5 hal yang dapat memperlambat anda tumbuh dan berkembang sebagi seorang istri. Kelima hal ini akan membuat anda merasa terbebani. Apalagi anda harus sukses sebagai istri dan harus maju sebagai manejer rumah tangga yang baik tapi selalu terhadang di tengah jalan.

Berikut ini adalah 5 hal yang dapat menghambat perkembangan anda sebagai istri:

3 Tips Mengatasi Rasa Kecewa Kepada Suami


Mungkin anda sering berharap kepada suami anda untuk melakukan sesuatu. Tapi dia tidak melakukannya dengan sempurna atau bahkan ia tidak melakukannya sama sekali. Owh... ini menyaktikan sekali. Anda pasti kecewa.

Bagaimana cara mengobati rasa kecewa yang menyakitkan ini. Terutama bila yang melakukannya adalah suami anda?

Berikut ini 3 tips mengatasi rasa kecewa kepada suami: